The Hits Radio Community Station. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Sekilas Radio

BAB I
PENDAHULUAN
           Sekarang ini telah masuk di dalam era komunikasi, yang di dalamnya sarat dengan penggunaan teknologi komunikasi yang makin lama makin canggih. Oleh karena itu manusia harus bisa mengadaptasi terhadap Iptek yang berkembang disekitar kehidupannya agar tidak disebut orang yang ketinggalan jaman. Pepatah mengatakan bahwa Siapa yang menguasai pengetahuan dan teknologi komunikasi serta memanfaat-kannya dalam kehidupannya, maka dialah pemenangnya.
       Perkembangan dalam teknologi komunikasi, membuat peralatan komunikasi yang kita gunakan untuk dapat berkomunikasi dengan cepat dan berkualitas dapat terpenuhi. Hal ini dapat dirasakan dewasa ini dengan pemanfaatan radio, TV, telepon, fax, handphone, computer, laptop, jaringan internet, penggunaan satelit komunikasi dan sebagainya dapat membantu kebutuhan kehidupan manusia semakin mudah. Hal ini membuat dunia seakan menjadi semakin sempit bahkan
tanpa jarak, sehingga orang dapat mendapatkan informasi yang sangat cepat dan mudah dari jarak yang sangat jauh sekalipun. Indikasi perkembangan di bidang penyedia informasi juga nampak dengan munculnya pemancar radio swasta dan TV swasta di berbagai daerah wilayah propinsi maupun kabupaten di seluruh Indonesia. Bahkan di kota-kota propinsi sudah muncul beberapa TV lokal yang sama-sama bersaing merebut pasaran pemirsanya, dengan warna sajian yang didesain semenarik mungkin.
         Di masyarakat juga telah muncul banyak sekali semacam lembaga PH (Production Hause) yang bekerja memproduksi berbagai kebutuhan yang memerlukan keahlian danketerampilan produksi program TV dan iklan serta kebutuhan sejenis lainnya baik yang bersifat bisnis maupun untuk layanan masyarakat. Dengan kemunculan berbagai lembaga penyiaran di setiap daerah, diperkirakan akan muncul pula aturan yang membatasi radius siarnya, yaitu berkaitan dengan otonomi daerah dimungkinkan akan menerapkan aturan-aturan untuk meningkatkan pendapatan asli daerahnya, sehingga lembaga penyiaran harus didisain untuk bersifat lokal. Dengan kata lain mereka yang melebihi batas radius suatu daerah, harus ada konsekuensi pajak daerah yang dikenakan. Hal ini akan semakin memacu tumbuh dan berkembangnya lembaga penyiaran lokal, karena lembaga penyiaran besar yang sifatnya sudah nasional akan terhambat dengan aturanaturan daerah. Perkembangan tersebut membuka peluang bagi tenaga kerjabidang penyiaran yaitu penyedia informasi yang akan disajikan melalui media komunikasi yang ada baik melalui media cetak maupun elektronik seperti radio dan televisi. Oleh karena itu sangat tepat bila sumber daya manusia Indonesia sebagian dipersiapkan menjadi orang orang yang memiliki kompetensi di bidang komunikasi pada umumnya dan secara khusus pada bidang Penyiaran dan Produksi Program Radio, TV dan Film. Pemerintah melalui Depdiknas telah mengembangkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan penyiaran guna menyediakan tenaga kerja tingkat menengah bidang penyiaran yang memiliki standar kompetensi pada bidang penyiaran sesuai kurikulum yang berlaku. Untuk mendukung pencapaian kompetensi tersebut perlu disediakan buku sumber materi pembelajaran yang berisi pengetahuan tentang sistem komunikasi, jurnalistik penyiaran, seluk beluk penyiaran dan produksi program radio, TV dan film serta pengetahuan tentang kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja. Seorang tenaga kerja bidang penyiaran perlu memiliki pengetahuan tentang sistem komunikasi dan perkembangannya mulai dari sistem tradisional, sistem dengan kawat saluran maupun sistem yang menggunakan gelombang radio, gelombang mikro sampai sistem yang menggunakan satelit. Demikian pula pengetahuan tentang jurnalistik penyiaran yaitu pengetahuan dasar jurnalistik, jurnalistrik penyiaran radio, TV dan film serta kemampuan menyampaikan informasi (Presentation Skills) secara lisan maupun tertulis, dan pengetahuan tentang teknik wawancara. Pengetahuan-pengetahuan tersebut akan mendukung pencapaian kompetensi sebagai seorang jurnalis penyiaran.
     Materi pengetahuan tentang penyiaran radio diharapkan memberikan pengetahuan tentang peralatan pemancar radio dan proses penyiarannya serta bagaimana mendisain dan memproduksi informasi sebagai materi yang akan disiarkan melalui media radio. Pada bidang pertelevisian dan perfilman, tenaga kerja dituntut memiliki pengetahuan tentang peralatan studio TV dan film dan proses penyiaran informasinya serta bagaimana mendisain program dan memproduksinya sampai siap untuk disiarkan melalui media TV dan film. Agar dapat bekerja dengan baik, seorang tenaga kerja perlu pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja pada bidang penyiaran radio, TV dan film. Sebelum mempelajari tentang pertelevisian dan perfilman seorang jurukamera khususnya sangat baik kalau mempelajari terlebih dahulu tentang fotografi yang mendasari pengetahuan pengoperasian kamera televisi dan film. Di samping menguasai pengetahuan yang telah disebutkan, agar memiliki kompetensi standar sebagai SDM penyiaran radio, TV dan film siswa sangat perlu belajar melalui praktek langsung di sekolah maupun di luar sekolah, untuk pembentukan skills dan sikap sebagai seorang SDM penyiaran. Akhirnya semoga apa yang disajikan ini bermanfaat bagi caloncalon SDM penyiaran maupun semua orang yang tertarik untuk mempelajarinya. 
        Yang perlu diperhatikan, gelombang radio mempunyai spektrum, frekuensi yang terbagi dalam beberapa daerah (band), juga sifat-sifat perambatannya, maka penggunaannya bergantung pada kebutuhan dan sistem komunikasinya.
1. Sistem Komunikasi Radio HT (Handy Talky).
              Pesawat radio HT sampai saat ini masih banyak digunakan
untuk bantuan komunikasi. HT digunakan untuk komunikasi dengan jarak terbatas antar pesawat secara langsung. Radius jarak jangkaunya tergantung power pesawatnya. Namun untuk memperjauh jangkauan bisa dilaksanakan dengan menambah power/ Boster dan antene luar yang relatip tinggi dan terarah. Radio HT dengan panjang gelom bang 2 meter banyak digunakan Satpam, Polisi, anggota ORARI. Radio antar Penduduk RAPI banyak menggunakan pesawat radio dengan panjang gelombang 80 meter dengan jangkaun antar pulau.
2. Sistem Komunikasi Handpone (Mobile Telephone). 
            Berbeda dengan HT, Handpon atau telepon bergerak tidak dapat komunikasi secara langsung antar pesawat , meskipun dengan jarak yang berdekatan. Sistem komunikasi Handphon harus melalui stasiun yang berfungsi sebagai provider. Dalam perkembangannya terdapat dua sistem komunikasi yang berkembang juga di Indonesia yaitu GSM (Global system For Mobile Comunication) dan CDMA (Code Division Multiple Access). Sistem GSM dikembangkan oleh Amerika dan CDMA dikembangkan oleh Eropa. GSM pertama kali berkembang di Eropa th 1991 dan pada th 1993 berkembang ke Amerika selatan, Asia dan Australia. Arsitektur GSM terdiri 3 subsistem yang terhubung dan berinteraksi antar sistem dan dengan pengguna melalui interface Network. Ketiga sub sistem tersebut adalah BSS (Base Station Subsystem), NSS (Network and Switching System) dan OSS ( Operation Support System). BSS merupakan subsistem radio yang berfungsi sebagai penyedia dan pengatur jalur transmisi radio antara MS dengan MSC, dan untuk mengatur interface radio antara MS dengan subsistem lain dalam jaringan GSM. Setiap BSS terdiri dari beberapa BSC yang berfungsi menghubungkan MS ke NSS melalui MSC. Sedangkan NSS digunakan untuk mengatur fungsi switching dari sistem yang menjamin MSC dapat berkomunikasi dengan jaringan sistem lain seperti PSTN, SDN dan Jaringan Data. Fungsi operasi dan perawatan secara keseluruhan sistem GSM dikontrol oleh OSS yang dapat dimonitor, dianalisis dan dilakukan troubleshooting oleh seorang enginer.

BAB II
Jurnalistik Penyiaran Radio

A. Fungsi Siaran Radio
           Fungsi siaran radio adalah menyampaikan informasi dari stasiun pemancar ke seluruh stasiun penerima dengan transmisi tanpa kabel (wireless). Keberadaan radio berawal dari penemuan James C. Maxwell mengenai teori gelombang elektromagnet yang kemudian direalisasikan oleh Henrich Hertz pada 1887. Kemudian Marconi menemukan metode transmisi suara tanpa kabel dan dilanjutkan dengan penyempurnaan eksperimen tentang berbagai susunan transmisi tanpa kabel oleh Nicola Tesla. Kemudian David Sarnoff mengemukakan ide tentang bagaimana jika stasiun penerima dibuat secara massal sehingga dapat dijadikan sebagai peralatan rumah tangga seperti halnya piano atau phonograph yang dapat menghadirkan musik ke dalam rumah secara wireless. Sarnoff memberi nama ” Radio Music Box” untuk idenya ini. Pada 1919 impian Sarnoff terwujud, pesawat radio diciptakan dan dapat dibeli oleh masyarakat umum sampai sekarang dan kita
pun dapat menimatinya. Bahkan kini kita dapat membeli radio dengan harga yang relatif murah dan ukuran sangat kecil, sekarang ikut sebagai feature pelengkap untuk handphone dan MP3 player. Berdasar fakta di atas jadi wajar jika sampai sekarang radio identik dengan musik, radio adalah sarana hiburan termurah dan tercepat sehingga menjadi media utama untuk mendengarkan musik.
B. Jenis informasi pada siaran radio
            Jenis informasi yang disampaikan melalui media radio terdiridari berbagai macam jenis program akan tetapi secara umum program radio terdiri dari : Music Program, ini program utama radio manapun kecuali radio khusus berita. Biasanya berisi pemutaran lagu pilihan pendengar diselingi info ringan atau kuis, seusai pemutaran lagu biasanya diselingi juga komentar tentang lagu tersebut. Talkshow, biasanya mendatangkan nara sumber atau bintang tamu untuk bincang-bincang tentang sebuah tema atau topik hangat. News Program, disebut juga acara berita.
C. Khalayak Sasaran siaran radio
            Hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh Zogby International yang diterbitkan pada tanggal 3 Oktober 2003 menunjukkan bahwa orang-orang Amerika sangat menyenangi dan menghargai stasiun penyiaran publik lokal didaerahnya. Lebih dari tiga perempat penduduk Amerika (76%) sangat menyenangi siaran radio lokal yang menyuguhkan acara berita, informasi dan hiburan. Jajak pendapat mencari informasi dari responden tentang berapa besar manfaat siaran radio lokal ketik terjadi keadaan darurat seperti bencana
alam, adanya serangan teroris, cuaca buruk, badai dll. Sembilan dari sepuluh orang (93%) menjawab bahwa radio merupakan sumber informasi yang sangat penting bila dalam keadaan darurat. Bahkan diantara orang-orang yang mengaku tidak pernah mendengarkan radio, 70% diantaranya bila dalam keadaan darurat atau keadaankeadaan tertentu selalu mengandalkan informasi dari radio, dan peran radio menjadi sangat penting. Jajak pendapat juga bertanya kepada responden berapa sering stasiun radio lokal menyiarkan musik yang merek sukai? Dari pertanyaan tadi diperoleh hasil bahwa stasiun penyiaran radio lokal sangat memuaskan pendengarnya. Sementara siaran radio lokal juga memenuhi keinginan sub kelompok demografis masyarakat. Anak-anak remaja usia 18 tahun s/d. 19 tahun memberikan rating yang sangat kuat (84%) dan musik yang didengarkan melalui radio mendominasi siaran radio (74%) menyatakan bahwa radio lokal selalu dan sebagian besar waktu siarannya memperdengarkan musik yang mereka inginkan. Bila terjadi kemacetan lalu lintas, pendengar radio di mobil selalu mencari informasi lebih banyak tentang keadaan lalu lintas dari radio, dan radio digital dapat memberikan informasi lebih banyak lagi bagi pendengar yang segmentasinya lebih bervariasi dan lebih banyak lagi.
             Radio merupakan suatu industri yang sehat dalam industri iklan. Radio merupakan segmen media yang membantu percepatan ekonomi paling cepat selama tahun 1997 s/d. 2002, sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Merchant Bank Veronis Suhler Stevenson. Selain dari kontribusi ekonomi di bidang iklan, biaya untuk mengubah sistim penyiaran analog ke digital juga memerlukan investasi yang besar. Beberapa stasiun penyiaran radio yang tidak siap akan menolak atau setidak-tidaknya menunda untuk beralih dari sistim penyiaran analog ke digital. Beberapa diantaranya masih menunggu dan melihat kecenderungan penyiaran digital dengan harapan agar pesawat penerima radio digital segera diproduksi masal dan harganya turun dan terjangkau oleh masyarakat, sejalan dengan rencana migrasi dari teknologi penyiaran analog ke digital. Stasiun penyiaran radio terestrial dari yang diselenggarakan oleh komunitas stasiun penyiaran radio saat ini masih menggunakan sistem analog, dan saat ini mulai memikirkan beralih teknologi penyiaran digital. Radio digital cepat menghasilkan beberapa kelebihan bila dibandingkan dengan teknologi penyiaran analog. Khususnya, bila siaran radio AM-MW analog dirubah ke teknologi radio digital hasilnya sangat menakjubkan. Siaran radio digital MW menghasilkan kualitas suara yang jauh lebih baik dibandingkan dengan penyiaran AM-MW biasa, bahkan digambarkan sebagai “mendekati kualitas penyiaran radio FM”.
         Teknologi penyiaran yang dipancarluaskan pada spektrum frekuensi 88 Mhz s/d. 108 MHz kualitasnya dinyatakan mendekati kualitas Compact Disc dengan berkurangnya distorsi-distorsi yang biasanya mengurangi kualitas transmisi radio FM. Teknologi penyiaran digital pertamakali didemonstrasikan di Jenewa, Swis pada “World Administrative Radio Conference” musim panas tahun 1988. Teknologi penyiaran radio digital yang pertama kali diperkenalkan di Amerika adalah EUREKA-147 Digital Audio Broadcasting (DAB) pada pertengahan tahun 1990 pada “National Association of Broadcasters Convention” di Atlanta, Georgia. Siaran radio digital EUREKA-147 pertamakali didemonstrasikan pada NAB tahun 1991 di Las Vegas. Amerika telah memilih menggunakan sistim penyiaran radio digital In-Band/On Channel, yang sering dikenal sebagai IBOC, sebagai salah satu sistem penyiaran radio digital. Sistim IBOC bekerja dengan menggabungkan sinyal audio analog dengan sinyal audio digital agar diperoleh kompatibilitas antara penyiaran radio analog dengan penyiaran radio digital, baik pada radio AM maupun FM.
          Sistim penyiaran radio digital IBOC yang juga disebut sebagai “HD-Radio” dikembangkan oleh iBiquity Radio dan secara resmi telah ditentukan sebagai sistem penyiaran radio digital di Amerika Serikat. Sistem teknologi penyiaan radio digital IBOC menyajikan penerimaan siaran radio yang bebas dari distorsi sinyal elektrostatis, noise baik pada siaran spektrum frekuensi penyiaran AM-MW dan FM-VHF. Selain daripada itu, penyiaran radio IBOC juga menyediakan layanan data nirkabel (wireless), audio on demand, data yang berkenaan dengan materi yang disiarkan oleh siaran radio digital (judul lagu, artis musik, berita, ramalan cuaca, keadaan lalu lintas dan tentunya siaran komersial tambahan Teknologi penyiaran radio digital IBOC di Amerika memberikan kemiripan dengan siaran radio dgital di negara-negara lain di luar Amerika. Yang telah bermigrasi ke arah penyiaran digital. Media audio, termasuk siaran radio melalui satelit, radio internet, alat pemutar (player) pribadi MP3, layanan audio on demand, siaran kabel dan sistem penyiaran audio DBS, menurut penelitian konsumen menunjukkan adanya kecenderungan masyarakat untuk menyukai media informasi dan hiburan yang telah berbasis digital. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya produk peralatan digital yang sangat diminati masyarakat. Masyarakatpun juga sudah sangat memahami keuntungan teknologi digital.
             Sebagai contoh di masa transisi dari penyiaran TV analog ke penyiaran TV digital telah menunjukkan bahwa konsumen sangat menikmati kesempurnaan kualitas hiburan gambar dan suara hasil teknologi digital. Tanda-tanda ini ini telahditunjukkan dengan baik pada penyiaran radio digital. Tetapi memang di lain pihak bagi sebagian masyarakat datangnya teknologi digital bahkan sangat membingungkan. Jadi penyelesaiannya, agar migrasi dari sistem penyiaran analog ke digital berhasil dengan baik, pemerintah harus melakukan pendidikan kepada masyarakat/ konsumen dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hal-hal yang harus dimengerti oleh masyarakat sebagai dampak dari perkembangan teknologi digital tadi.
D. Stasiun Pemancar Radio
1. Studio Pemancar Radio
        Salah satu komponen penting pada stasiun pemancarradio adalah antene pemancar dan saluran transmisinya. Saluran transmisi (transmission line) adalah sarana untuk menghantarkan tenaga listrik yang berasal dari sumber (pesawat pemancar) ke beban (antene pemancar), dimana letak beban berjauhan. Selain untuk menghubungkan antara pemancar dan antene, saluran transmisi juga dipergunakan untuk saluran ukur dalam pengukuran VHF/UHF dan sebagai trafo penjodoh (matching transformer). Saluran transmisi disebut juga saluran pancar atau saluran pengumpan (feeder line). Rangkaian ekuivalen saluran transmisi, L adalah
induktansi yang disebabkan oleh bocoran medan magnet, R adalah resistansi yang terbentuk karena hambatan kawat, C adalah kapasintansi yang disebabkan oleh bocoran medan magnet, dan G adalah konduktansi yang terbentuk karena bocoran arus antara kedua penghantar. Pada frekuensi tinggi (RF), reaktansi induktif lebih besar dari resistansi, dan suseptansi kapasitif lebih besar dari konduktansi. Oleh karena itu, rangkaian ekuivalen tersebut dapat disederhanakan. 
           Sebuah pemancar memberikan tenaga listrik ke antene melalui saluran transmisi. Gelombang yang  berasal dari pemancar menuju antene disebut gelombang datang (incident wave). Jika impedansi karakteristik saluran transmisi tidak jodoh dengan impedansi antene, maka akan terjadi gelombang pantulan (reflected wave) dari antene ke pemancar. Hal ini terjadi karena adanya induksi pada saluran transmisi, dimana arus maupun tegangan terpotong secara tiba-tiba. Gelombang datang maupun gelombang pantulan menjalar pada saluran transmisi. Oleh karena itu disebut gelombang menjalar (traveling wave). Interferensi antara gelombang datang dan gelombang pantulan menghasilkan gelombang tegak (standing wave). Gelombang tegak tidak menjalar, dan amplitudonya berubah-ubah ketika ada gelombang datang maupun gelombang pantulan yang baru.
         Telah di jelaskan dimuka bahwa jurnalistik adalah kegiatan komunikasi yang menggunakan pengetahuan praktis untuk menghimpun informasi dari peristiwa/kejadian yang menarik, aktual dan faktual untuk diolah dan disajikan kepada khalayak melalui media masa cetak maupun disiarkan melalui pemancar radio, televisi dan film, dengan waktu yang secepat-cepatnya. Dengan demikian, yang dimaksud dengan jurnalistik penyiaran radio adalah jurnalistik yang bergerak dalam bidang penyiaran radio (Radio Broadcast). Penyiaran radio memiliki karakteristik yang berbeda dengan media masa lainnya seperti media cetak maupun media penyiaran televisi dan film.
      Oleh karena itu sebelum lebih jauh membicarakan jurnalistik perlu diketahui tentang karakteristik penyiaran radio sebagai berikut. Informasi yang disiarkan melalui pemancar radio adalah informasi auditif yaitu bentuk sinyal elektrik yang bersumber dari suara /audio. Sumber informasi pada siaran radio terdiri dari suara yang berasal dari suara penyiar, musik, atau merupakan gabungan dari suara penyiar dan musik. Oleh karena itu hasil siaran radio hanya bisa didengarkan. Dengan demikian siaran radio memiliki fungsi menyiarkan informasi suara melalui pemancar radio kepada khalayak pendengarnya. Meskipun demikian dalam memberikan informasi seorang penyiar harus bisa memberikan gambaran imajinatif para pendengarnya agar informasi tersebut mudah dipahami. Oleh karena itu segala informasi bentuk apapun yang diperoleh seorang jurnalis radio harus diolah lebih lanjut menjadi bentuk audio untuk dapat disiarkan kepada pendengarnya melalui pesawat pemancar.
             Jenis informasi pada siaran radio disesuaikan dengan programprogram radio yang telah direncanakan seperti request, talk show, warta berita, profil, pendidikan, budaya, dan sebagainya. Karena siaran radio berfungsi sebagai media hiburan dan intertainment, maka program-program yang dibuat selalu menyertakan musik sebagai penghibur pendengar. Oleh karena itu dalam mencari informasi akan disesuaikan untuk program apa informasi itu dicari. Setelah dimiliki, informasi tersebut diolah, biasanya menjadi bentuk naskah (script) untuk dibacakan penyiar secara langsung atau direkam terlebih dahulu sebelum disiarkan pada waktu yang telah direncanakan sesuai dengan jadwal siarannya.
1. Menghimpun dan Mengolah Informasi Radio
              Dalam uraian tentang dasar-dasar jurnalistik di muka, telah banyak diuraikan teori- jurnalistik secara umum bagaimana seorang jurnalis/wartawan/ reporter mencari, mengumpulkan informasi dan bagaimana mengolah dan menyajikannya sampai mengirimkan informasi tersebut kepada khalayak sasarannya. Pada prinsipnya bagai mana menghimpun dan mengolah informasi radio sama dengan yang telah diuraikan, hanya yang berbeda adalah karakter dan cara menyiarkannya kepada khalayak. Seorang jurnalis radio juga dituntut untuk memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, skeptis atau tidak gampang percaya, daya endus berita tinggi, watak ketergesaan karena terbiasa dengan gerak cepat untuk mengejar waktu yang terbatas. Informasi yang dicari adalah juga informasi yang memiliki nilai berita tinggi. Informasi yang memiliki nilai berita (news value) yang tinggi adalah informasi yang memiliki prinsip kedekatan, kemashyuran, aktual dan esensial. Prinsip kedekatan yaitu dekat dengan masyarakatnya. 
              Kemasyhuran karena terkait dengan nama-nama orang terkenal atau pembuat beritanya adalah orang terkenal. Aktual karena tepat waktu, relevan dengan situasi saat ini. Esensial/penting bagi nilai-nilai yang hidup pada suatu masyarakat (human interest). Di samping itu berita yang dicari adalah yang istimewa atau luar biasa (unusual), sehingga memiliki daya tarik yang tinggi. Teknik pencarian/penghimpunan berita radio yang paling banyak digunakan adalah teknik wawancara antara jurnalis radio dengan narasumber. Kelengkapan informasi tetap menjadi unsur penting, oleh karena itu penggunaan prinsip 5W dan 1H tetap dituntut. Setelah informasi diperoleh, langkah pertama sebelum pengolahan informasi adalah Chek-rechek apakah informasi tadi memiliki kebenaran secara pasti dengan cara konfirmasi ke beberapa sumber yang relevan dan terpercaya. Pengolahan informasi untuk disajikan melalui media radio, tentu saja harus disesuaikan dengan jenis program yang ada pada radio.
               Oleh karena karekter radio adalah auditif, maka semua informasi harus diolah kedalam bentuk audio dengan cara dibuat dulu menjadi naskah program radio (script). Dalam pembuatan naskah menggunakan bahasa tutur supaya mudah dipahami pendengarnya. Karena radio hanya bisa didengar dan hanya satu kali tidak dapat diulang. Naskah juga dilengkapi dengan musik, sound efek untuk lebih menciptakan suasana yang sesuai dengan isi informasi. Selanjutnya naskah sudah siap disajikan secara langsung dengan cara dibacakan oleh penyiar radio didepan mikropon dan disalurkan ke pesawat pemancar, atau direkam ke pita kaset audio untuk disajikan dengan menggunakan bantuan tape recorder langsung ke pesawat pemancar radio untuk disiarkan ke khalayak pendengar.
2. Penyampaian Informasi melalui Siaran Radio.
           Penyampaian informasi/berita ke publik melalui siaran radio ada dua cara, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Proses penyampaian informasi secara langsung adalah sebagai berikut: Informasi yang telah diolah menjadi naskah siaran sesuai dengan format siaran radio, disiarkan secara langsung oleh penyiar radio dengan cara dibacakan di depan mikropon. Sinyal suara dari mikropon dikirim ke pesawat pemancar setelah melalui pesawat mixer yang berfungsi menggabungkan sumber-sumber suara. Oleh pesawat pemancar sinyal suara dibawa oleh gelombang radio dan dipancarkan/diradiasikan oleh antene pemancar keseluruh penjuru. Jauhnya radiasi/pemancaran tergantung dari tenaga yang dimiliki pemancar itu.
             Di tempat lain sinyal suara ditangkap oleh antene penerima pesawat radio yang memiliki frekuensi yang sama/berresonansi. Selanjutnya dideteksi dan dipisahkan dengan gelombang radio pembawa sinyal suara. Setelah itu sinyal suara diperkuat oleh amplifier penguat suara dan diubah menjadi suara oleh load speaker dan sampailah berita ke tempat tujuan yaitu ke para pendengar. Siaran langsung yang lain misalnya laporan pandangan mata suatu acara-acara penting pemerintah, acara pertandingan sepak bola, dan sebagainya. Dalam hal ini tidak membutuhkan naskah. Sebagai panduan siarannya adalah acaranya itu sendiri. Reporter melaporkan sesuai dengan peristiwa/kejadian dengan menambahkan informasi gambaran fisual (teater of mind) untuk membantu pendengar berimajinasi membayangkan peristiwa yang sedang terjadi dalam acara tersebut. Suara-suara dalam acara tersebut ditangkap oleh mikropon yang telah disiapkan dan sinyal suaranya disalurkan ke mixer untuk digabungkan dengan sumber suara yang lain lalu disalurkan ke pesawat pemancar di studio mini yang disiapkan ditempat kejadian dan dipancarkan mengarah ke stasiun pusat penyiaran. Oleh stasiun pusat dipancarkan kembali ke seluruh pendengar.
           Siaran yang tidak langsung dilakukan dengan memproduksi naskah program siaran dengan merekam ke alat perekam suara (tape recorder) menjadi dalam bentuk tape/cassete. Pada saat waktu siaran informasi yang sudah disimpan dalam tape di putar kembali (play back) dengan menggunakan sumber suara tape recorder disalurkan ke mixer dan keluarannya disalurkan ke pesawat pemancar untuk dipancarkan ke pendengar. Dengan kemajuan teknologi saat ini proses perekaman maupun pemutaran kembali sudah menggunakan perangkat komputer dengan program aplikasi yang sangat membantu proses kerja dengan mudah dan murah. Perkembangan komunikasi melalui satelit saat ini juga sangat membantu penyiaran radio menjadi lebih instan dunia ini bagaikan tanpa jarak sehingga komunikasi penyiaran lebih efektif dan efisien dari sebelumnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS